Langsung ke konten utama

Guillermo del Toro's Pinocchio (2022) - Kisah Pinokio Berlatar Masa Fasisme Italia

Sumber: IMDB

Directed by Guillermo del Toro, Mark Gustafson

Written by Guillermo del Toro, Patrick McHale (Screenplay), Matthew Robbins (Story)

Starring by Ewan McGregor, David Bradley, Gregory Mann, Burn Gorman, Ron Perlman, John Turturro, Finn Wolfhard, Cate Blanchett, Tim Blake Nelson, Christoph Waltz, Tilda Swinton


Ulasan:

“Yang terjadi, terjadi lah”, sama halnya seperti sebuah kematian. Kita tidak bisa menghindari sebuah kematian, tidak pula meminta untuk dihidupkan kembali setelah kematian. Namun, itu tidak berlaku untuk Pinocchio, boneka kayu ciptaan Geppetto yang dapat hidup seperti manusia dan dapat pula hidup abadi setelah dihidupkan oleh Peri Kayu. Karena keistimewaan Pinocchio tersebut, ternyata menarik perhatian seorang pemilik pertunjukan sirkus dan seorang podestà untuk memanfaatkannya. Dapat kah Pinocchio selamat dari mereka berdua?

Dengan tema kehidupan dan kematian-nya, tak dapat dipungkiri Pinocchio-nya Guillermo Del Toro ini menjadi cerita Pinocchio yang paling kelam dari kebanyakan film adaptasi lainnya. Belum lagi dengan latar di masa Fasisme Italia dan atmosfernya yang memang dibangun suram. Namun, bukan berarti film ini tidak layak ditonton oleh anak-anak. Film ini masih memiliki sisi menyenangkan atau hal-hal lucu yang cocok untuk anak-anak. Ada pula pesan moral yang baik, tidak hanya untuk orang tua, tetapi juga untuk anak-anak.

Kalau membicarakan film Del Toro, belum lengkap kalau tidak membicarakan sisi kreatifnya. Del Toro terkenal sebagai sutradara yang ahli dalam membuat makhluk-makhluk aneh ataupun mengerikan untuk filmnya. Salah satunya Pale Man yang ikonis di Pan’s Labyrinth. Dengan pengalamannya itu, tentu saat membuat desain untuk tokoh-tokoh yang ada di film ini bukan suatu masalah baginya. Malah dengan format animasi stop-motion bisa lebih leluasa lagi dan lebih tampak hidup.

Kepiawaian Del Toro tidak hanya dalam mendesain makhluk atau tokoh yang ada di filmnya, tetapi juga desain dunianya. Di film ini lagi-lagi Del Toro mampu meyakinkan penonton kalau film ini mengambil latar di sebuah dunia dimana fantasi dan realitas bertemu. Maka itu, di film ini tidak mengherankan kalau ada makhluk-makhluk/gambaran fantasi dan potret situasi perang di masa Fasisme Italia yang penuh kesuraman.

Alhasil, Pinocchio-nya Del Toro ini sebuah alih wahana yang menakjubkan yang mempertahankan sisi gelap dari sumbernya. Tragis, di sisi lain juga menghibur. Del Toro sendiri pernah bilang saat red carpet pemutaran perdana film ini kalau animasi adalah film, animasi adalah seni, bukan genre untuk anak-anak. Karena itu, dalam membuat film ini Del Toro tidak hanya ingin film ini hanya bisa ditonton oleh orang dewasa/anak-anak, tetapi juga oleh semua orang. Tidak heran meski penampakannya suram, film ini juga menghibur.


    SINEKSTASI SCORE:

   4/5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Boy from Heaven (Cairo Conspiracy) (2022) - Tidak Ada Tempat yang Luput dari Dosa

  Sumber: TMDB Directed by  Tarik Saleh Written by  Tarik Saleh Starring by  Tawfeek Barhom, Fares Fares, Mohammad Bakri, Makram Khoury, Mehdi Dehbi, Moe Ayoub, Sherwan Haji, Ahmed Lassaoui, Jalal Altawil, Ramzi Choukair Ulasan: Mendapatkan kesempatan menuntut ilmu di universitas paling bergengsi di dunia untuk pembelajaran Islam, Universitas Al-Azhar, tentunya merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Apalagi, untuk seorang anak yang berasal dari keluarga kelas bawah. Kebanggaan itu sirna seketika saat Imam Besar Al-Azhar tiba-tiba meninggal dunia dan pemilihan Imam Besar selanjutnya dipenuhi dengan berbagai siasat licik. Terlebih lagi ia terjebak ambil bagian menjadi pion dalam siasat licik itu. Mau tidak mau Adam (Tawfeek Barhom) harus terlibat pada intrik politik antara negara dan universitas karena ancamannya adalah keluarga dan dirinya. Boy from Heaven (Cairo Conspiracy) menerangkan untuk tidak tertipu dengan label terutama sebagai universitas, tempat dimana ters...

Avatar: The Way of Water (2022) - Penantian 13 Tahun yang Pantas

Sumber: IMDB Directed by James Cameron Written by  James Cameron, Rick Jaffa, Amanda Silver, Josh Friedman, Shane Salerno Starring by  Sam Worthington, Zoe Saldaña, Sigourney Weaver, Stephen Lang, Kate Winslet Ulasan: Sebuah penantian 13 tahun lamanya yang sangat tidak sia-sia dari James Cameron dan kali ini kita dibawa menuju dunia laut Pandora yang tidak kalah menakjubkannya dibanding hutan Pandora yang sudah dikenalkan di film pendahulunya. Lingkup konfliknya pun kali ini lebih sempit daripada di film pendahulunya. Kalau di film pendahulunya konfliknya berada di lingkup “rakyat”, di film ini konfliknya berada di lingkup “keluarga”. Namun, sebagai environmentalist , James Cameron tetap membuat film ini kental akan pesan peduli lingkungan meski temanya kali ini adalah balas dendam. Dari durasinya yang sepanjang 192 menit atau tiga jam lebih 12 menit, film ini banyak mengenalkan kita kepada keluarga Jake Sully yang meliputi dua putranya Neteyam dan Lo'ak, putri kecilnya Tuk, p...