Langsung ke konten utama

Boy from Heaven (Cairo Conspiracy) (2022) - Tidak Ada Tempat yang Luput dari Dosa

 

Sumber: TMDB

Directed by Tarik Saleh

Written by Tarik Saleh

Starring by Tawfeek Barhom, Fares Fares, Mohammad Bakri, Makram Khoury, Mehdi Dehbi, Moe Ayoub, Sherwan Haji, Ahmed Lassaoui, Jalal Altawil, Ramzi Choukair


Ulasan:

Mendapatkan kesempatan menuntut ilmu di universitas paling bergengsi di dunia untuk pembelajaran Islam, Universitas Al-Azhar, tentunya merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Apalagi, untuk seorang anak yang berasal dari keluarga kelas bawah. Kebanggaan itu sirna seketika saat Imam Besar Al-Azhar tiba-tiba meninggal dunia dan pemilihan Imam Besar selanjutnya dipenuhi dengan berbagai siasat licik. Terlebih lagi ia terjebak ambil bagian menjadi pion dalam siasat licik itu. Mau tidak mau Adam (Tawfeek Barhom) harus terlibat pada intrik politik antara negara dan universitas karena ancamannya adalah keluarga dan dirinya.

Boy from Heaven (Cairo Conspiracy) menerangkan untuk tidak tertipu dengan label terutama sebagai universitas, tempat dimana terselenggaranya pendidikan ilmiah dan/atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu tertentu. Di dalamnya bisa saja busuk dan penuh konspirasi. Apalagi, untuk ukuran sebuah universitas penting di suatu negara. Ya, ini mungkin saja cerita fiktif, tetapi kita tidak bisa mengelak di lembaga manapun pasti ada saja politik di dalamnya. “Kekuasaan adalah pedang bermata dua” kalau kata salah satu tokoh film ini. Ia bisa menyelamatkanmu atau malah membunuhmu. Memang sebegitu pentingnya memiliki kekuasaan. Namun, film ini tetap mengingatkan kekuasaan terbesar hanya milik Allah SWT (Tuhan).

Maka itu, film ini tidak terlepas juga dari membicarakan “takdir”, salah satu kekuasaan Allah SWT untuk hambanya yang merupakan ketetapan dan ketentuan untuk segala sesuatu sampai hari kiamat yang sudah tercatat dalam lauhul mahfudz. Lantas, apa yang terjadi pada Adam maupun tokoh lainnya merupakan takdir. Meskipun pahit dan sulit diterima, itu adalah yang terbaik untuk mereka.

Memilih latar di sebuah universitas dimana pendidikan Islam jadi tujuan utamanya, tentunya mendengar ayat-ayat Al Qur’an dan Hadis didengungkan menjadi hal lumrah. Namun, perasaan kalian akan berbeda saat mendengarkan ayat-ayat Al Qur’an dan Hadis didengungkan dari film ini. Tidak ada hawa sejuk yang terasa semestinya pedoman agama dibacakan. Nuansa politis nan mencekam memang begitu kental di film ini. Setiap ayat-ayat Al Qur’an dan Hadis yang dibacakan berarti seperti sebuah ancaman di film ini.

Film yang mendapatkan penghargaan Best Screenplay di Cannes Film Festival ini membongkar tabir kemunafikan, sifat korup, dan penyimpangan di sebuah institusi yang seharusnya bersih dari hal-hal negatif atau suatu kepentingan yang berbahaya. Akan tetapi, sekali lagi, manusia tak luput dari dosa dan sudah ditakdirkan begitu. Bahkan, seorang pemuka agama yang tingkat pemahaman agamanya sudah tinggi sekalipun tidak lepas dari dosa. Oleh karena itu, jangan melepas Al Qur’an dan Hadis untuk pedoman dalam hidup dan beragama.

Poster Boy from Heaven (Cairo Conspiracy)
   

 SINEKSTASI SCORE:

   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guillermo del Toro's Pinocchio (2022) - Kisah Pinokio Berlatar Masa Fasisme Italia

Sumber: IMDB Directed by Guillermo del Toro, Mark Gustafson Written by  Guillermo del Toro, Patrick McHale ( Screenplay ), Matthew Robbins ( Story ) Starring by  Ewan McGregor, David Bradley, Gregory Mann, Burn Gorman, Ron Perlman, John Turturro, Finn Wolfhard, Cate Blanchett, Tim Blake Nelson, Christoph Waltz, Tilda Swinton Ulasan: “Yang terjadi, terjadi lah”, sama halnya seperti sebuah kematian. Kita tidak bisa menghindari sebuah kematian, tidak pula meminta untuk dihidupkan kembali setelah kematian. Namun, itu tidak berlaku untuk Pinocchio, boneka kayu ciptaan Geppetto yang dapat hidup seperti manusia dan dapat pula hidup abadi setelah dihidupkan oleh Peri Kayu. Karena keistimewaan Pinocchio tersebut, ternyata menarik perhatian seorang pemilik pertunjukan sirkus dan seorang podestà untuk memanfaatkannya. Dapat kah Pinocchio selamat dari mereka berdua? Dengan tema kehidupan dan kematian-nya, tak dapat dipungkiri Pinocchio -nya Guillermo Del Toro ini menjadi cerita Pino...

Avatar: The Way of Water (2022) - Penantian 13 Tahun yang Pantas

Sumber: IMDB Directed by James Cameron Written by  James Cameron, Rick Jaffa, Amanda Silver, Josh Friedman, Shane Salerno Starring by  Sam Worthington, Zoe Saldaña, Sigourney Weaver, Stephen Lang, Kate Winslet Ulasan: Sebuah penantian 13 tahun lamanya yang sangat tidak sia-sia dari James Cameron dan kali ini kita dibawa menuju dunia laut Pandora yang tidak kalah menakjubkannya dibanding hutan Pandora yang sudah dikenalkan di film pendahulunya. Lingkup konfliknya pun kali ini lebih sempit daripada di film pendahulunya. Kalau di film pendahulunya konfliknya berada di lingkup “rakyat”, di film ini konfliknya berada di lingkup “keluarga”. Namun, sebagai environmentalist , James Cameron tetap membuat film ini kental akan pesan peduli lingkungan meski temanya kali ini adalah balas dendam. Dari durasinya yang sepanjang 192 menit atau tiga jam lebih 12 menit, film ini banyak mengenalkan kita kepada keluarga Jake Sully yang meliputi dua putranya Neteyam dan Lo'ak, putri kecilnya Tuk, p...