Sumber: TMDB |
Directed by Mark Mylod
Written by Seth Reiss, Will Tracy
Starring by Ralph Fiennes, Anya Taylor-Joy, Nicholas Hoult, Hong Chau, Janet McTeer, Reed Birney, Judith Light, John Leguizamo
Ulasan:
“…But I have to beg of you one thing. It's just one. Do not eat. Taste. Savor. Relish. Consider every morsel that you place inside your mouth. Be mindful. But do not eat. Our menu is too precious for that….”
Sudah sepantasnya makanan adalah untuk dinikmati dan membuat kita kenyang. Karena memang itu lah tujuannya ada di dunia ini. Namun, bagi segelintir manusia, makanan hanya lah penambah pengalaman, agar terlihat intelek atau keren. Bukan untuk dinikmati dan menjadikan kenyang. Akibatnya, makanan tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang esensial dan pembuat atau pemasaknya tidak lagi dihargai sebagai orang yang berjasa.
The Menu memperlihatkan bagaimana seharusnya segelintir orang (yang kita sebut juga sebagai kaum borjuis) itu pada akhirnya harus dibalas, dan mungkin akan jadi pembalasan yang sepadan untuk mereka. Bukan dengan cara yang barbar, cenderung kepada cara yang lebih elegan. Hidangan makan malam mewah yang awalnya diharapkan mampu membuat mereka terkesan, berubah menjadi mimpi buruk untuk mereka. Bahkan, setiap makanan yang disajikan sudah tidak sama lagi seperti yang terlihat, dan sudah seperti makian bagi mereka.
Namun, film ini tidak terburu-buru ke pembalasan itu. Film ini malah pada mulanya akan memperlihatkan kepada kita keindahan pulau dimana restoran, tempat mereka makan nantinya berada dan profesionalitas kru restoran bekerja. Selanjutnya pun, sebuah pemandangan biasa, yaitu penyajian makanan di restoran lengkap dengan aksi para kru dapur memasak.
Ketegangan dan mimpi buruk para tamu dimulai ketika sang koki eksekutif menepukkan tangan sebagai tanda makanan telah siap dan mulai menjelaskan filosofi dari makanannya. Namun, saya tidak akan menjelaskan apa yang terjadi selanjutnya dan apa mimpi buruk itu, karena akan menghilangkan keseruan saat menonton film ini.
Oh ya, ada keunikan dari film ini yang serasa seperti menonton acara masak. Di setiap waktu, ada title card yang akan memperkenalkan saatnya hidangan apa (appetizer, main course, atau dessert) dengan background video pemandangan pantai atau laut di sekitar pulau. Selain itu, di setiap saat penyajian makanan, ada adegan khusus yang menyorot makanan untuk memperkenalkan bahan dan nama makanan tersebut.
Menonton The Menu merupakan sebuah pengalaman yang menghibur sekaligus tak habis pikir. Bagaimana makanan tidak lagi dihargai sebagai sesuatu yang mengenyangkan, tetapi hanya sebagai penambah pengalaman atau penanda seberapa prestise kita. Sisi menghiburnya adalah ketika melihat orang-orang kaya di film ini kelabakan dan tak berkutik saat di situasi mencekam.
4/5
Komentar
Posting Komentar